Lirik lagu: Bibirku Bersujud di Bibirmu
Wahai pelayar malam
tiga kapal karam
masa mendendam
apa lagi yang kau pendam
sebelum semuanya tenggelam
kita pun kehilangan ombak
pasir dan berabad rakaat
terlelap dalam perangkap sekejap
malam yang cacat
tanpa sujud
bagaimana menyebuti ini semua
Aduhai laut
yang mengenal semua kapal
kau tahukah pada separuh luruh usia tubuh
ada sepertiga subuh
yang tak hendak menghujahkan ku berlabuh
dan pada lipatan pantai sajadah
yang tak lagi basah
tajam musimmu
makin merajau
aku kian kemarau
Aku masih sabar menunggu
kau kirim zikir - zikir
semakin gegar gementar bibir
walau persujudan pasir
roboh musafir
sampai meniti isyarat ombak terakhir
kau bertanya haruskah aku jawab ya beri aku air
kau bertanya haruskah aku minta ada unsur baiknya kau usir
siapa menangis didermaga
siapa menghangatkan laut dengan rembatan
siapa yang melambai diatas pagar
siapa yang menghantam kaki kesurup samudera
siapa mengharap ia jadi Maha gelombang Maha raksasa
aku semakin tak sanggup dengar
dendang itu semakin sayup
tiga kapal karam
masa mendendam
apa lagi yang kau pendam
sebelum semuanya tenggelam
kita pun kehilangan ombak
pasir dan berabad rakaat
terlelap dalam perangkap sekejap
malam yang cacat
tanpa sujud
bagaimana menyebuti ini semua
Aduhai laut
yang mengenal semua kapal
kau tahukah pada separuh luruh usia tubuh
ada sepertiga subuh
yang tak hendak menghujahkan ku berlabuh
dan pada lipatan pantai sajadah
yang tak lagi basah
tajam musimmu
makin merajau
aku kian kemarau
Aku masih sabar menunggu
kau kirim zikir - zikir
semakin gegar gementar bibir
walau persujudan pasir
roboh musafir
sampai meniti isyarat ombak terakhir
kau bertanya haruskah aku jawab ya beri aku air
kau bertanya haruskah aku minta ada unsur baiknya kau usir
siapa menangis didermaga
siapa menghangatkan laut dengan rembatan
siapa yang melambai diatas pagar
siapa yang menghantam kaki kesurup samudera
siapa mengharap ia jadi Maha gelombang Maha raksasa
aku semakin tak sanggup dengar
dendang itu semakin sayup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar